Untuk kamu yang disana.
Disaat hujan turun dengan derasnya siang ini, aku memandang langit di tengah hiruk pikuknya pertandingan. Aku berharap hujan ini dapat menghilangkan segala pikiranku tentang mu. Segala tentangmu. Dari sudut-sudut hatiku. Dan dengan egois nya aku berharap bawa kamu bisa hilang dari kehidupanku. Aku berusaha untuk tidak melihatmu hari ini, dan tebak apa? Ketika mata kita bertemu, dan dengan wajah penuh kemenangan itu, aku terpaksa mengalihkan pandanganku darimu.
Hatiku remuk. Tapi air mataku tidak tumpah.
Hari ini, aku tertawa. Berteriak-teriak mendukung angkatanku. Aku terlihat gembira diluar, sehingga teman-temanku menganggap aku terlalu hyper. Dan terimakasih Tuhan, mereka tidak bisa membaca pikiranku.
Dan aku sangat bersyukur bahwa kamu tidak diberikan kemampuan untuk membaca pikiranku.

Untuk kamu yang disana.
Disaat hujan turun dengan derasnya siang ini, aku memandang langit di tengah hiruk pikuknya pertandingan. Aku berharap hujan ini dapat menghilangkan segala pikiranku tentang mu. Segala tentangmu. Dari sudut-sudut hatiku. Dan dengan egois nya aku berharap bawa kamu bisa hilang dari kehidupanku. Aku berusaha untuk tidak melihatmu hari ini, dan tebak apa? Ketika mata kita bertemu, dan dengan wajah penuh kemenangan itu, aku terpaksa mengalihkan pandanganku darimu.
Hatiku remuk. Tapi air mataku tidak tumpah.
Hari ini, aku tertawa. Berteriak-teriak mendukung angkatanku. Aku terlihat gembira diluar, sehingga teman-temanku menganggap aku terlalu hyper. Dan terimakasih Tuhan, mereka tidak bisa membaca pikiranku.
Dan aku sangat bersyukur bahwa kamu tidak diberikan kemampuan untuk membaca pikiranku.