Entries Profile Stuffs Affies Credit

[ ]
<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8030220457031399833\x26blogName\x3diTatya\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://metatya.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://metatya.blogspot.com/\x26vt\x3d6868726811810804252', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>








The lucky number 13
Monday, January 6, 2014 @ 1:24 AM - Permalink | 0 Chats

((like I said on this blog description, di post ini bakal banyak curhatannya Tatya. So, no judge.))

2013.
The lucky number 13.

Dari semua nomer, gue dari kecil suka banget angka '13'. Disaat orang-orang menganggap '13' sebagai kesialan, I found that it brings me luck. Yeah gue tau TaylorpuhfectSwift juga suka banget sama '13', tapi bukan karena itu juga ya -____-

Okay, ngomong tentang '13', it reminds me of the year 2013, yang menurut gue the best year I've ever been thru, so far, in my life. Tapi sih pengennya setiap tahun itu tahun favorit gue, ehehe tapi ya namanya favorit, harus milih satu, kan? Sama kayak hati

2013 itu...(kalo bahasa basinya sih) nano-nano. Semua ada. Pengalaman manis, pengalaman asem, (kayak nyium bau ketek ya, asem?) pengalaman asin (ini apa coba), sama pengalaman pahit (kayaknya permen nano-nano ga ada pahitnya deh-__-) Okay. Kayaknya perumpamaan nano-nano kurang pas, tapi gue lagi ga kepikiran perumpamaan lain ugh.

Dimulai dari...nggg apa ya? Oke. Awal 2013. Ketika gue dan *cough* pacar pertama *cough* putus. Hahaha, putusnya juga ga heboh kok, please jangan bayangin putus a la FTV remaja-remaja genit itu, ewh. Oke let me sum up the reason why we broke up. So, we didn’t have enough time for both of us. We tried, to work things out. But then suddenly we’re all tired, and said goodbye. #LDRsucks
P.S If you read this, Diaz, I hope you have a great life. Btw, I'm having a great life too. Thanks for everything.
P.S.S Sorry jadi sentimental gini. Not-so-Tatya.

Lanjut yuk. Terus datang Ujian Sekolah, UN, sama SNMPTN bertubi-tubi, keroyokan. Alhamdulillah, gue bisa berhasil melewati semua dengan hasil yang sangat memuaskan. I mean, I'm proud enough to tell the world that I didn't cheat on those tests, whereas (almost all) my friends did, and the result is quite surprising (simpulkan sendiri maksud gue apa). Well, intinya gue disini bukan mau tinggi hati, tapi cuma mau ngasih sedikit motivasi, kalo lo berbuat curang supaya prosesnya lebih gampang, believe me, hasilnya lo sendiri juga ga akan puas. I'm one of the 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian' people, you know. I work my ass off from the tenth grade, bahkan gue sampe nangis-nangis ke guru BK minta dipindahin dari IPA ke IPS, cuma karena nanti di perguruan tinggi gue mau fokus di bidang IPS. And then I got my wish. Apalagi ketika web SNMPTN nampilin kalo gue lolos seleksi buat jadi mahasiswa baru di Ilmu Politik Universitas Indonesia, angkatan 2013. That moment, nyokap bokap beneran burst into a happy tears, a proud ones. Dan sejak saat itu gue sadar kalo baru segitu yang bisa gue kasih ke mereka, so I'll work my ass off more and more and more supaya gue bisa liat proud tears from my parents again. Sebenernya, gue tadinya mau ngambil Hukum UNPAD, tapi karena alasan nyokap gabolehin gue jadi anak kos, akhirnya gue belok ke Politik UI. But that's okay, maksudnya, itu tetep pilihan gue, kan? I choose my own happiness (kalo kata Cania gitu -- bless her karena itu the best quote that can sum up my 2013), tapi pasti juga ada campur tangan ortu. Dan alhamdulillah lagi, gue ga harus nyiksa otak dengan serangkaian tes SBMPTN dan tes-tes mandiri dari PTN lainnya.

Abis itu datang bermacam-macam kamaba (kegiatan mahasiswa maba) tingkat universitas, kayak OBM (bosen, banget. Sisi positifnya: ngerti ngisi borang dan ketemu teman baru--apalagi yang anak teknik yang ganteng satu itu, yang gue lupa namanya siapa), ada padus (yang kalo dateng latian gapernah ikut nyanyi, ga hapal lagu-lagunya, dan pas hari H tampil gaikut soalnya bikin nametag ospek jurusan), OKK (bolos, karena emang ga niat buat daftar jadi anggota BEM tingkat universitas), and so on.

Ada juga kamaba nya tingkat fakultas, alias PSAK FISIP. Karena udah pernah gue ceritain di blog ini, mending baca disini ehehe.

Terus, I found a new family here, keluarga kedua gue di kehidupan kampus ini, yaitu Ilmu Politik FISIP UI. Keluarga kecilnya sih angkatan 2013, nah keluarga besarnya itu semua angkatan. Sama keluarga kecil ini, we've been thru a lot of experiences and moments. Mulai dari kenalan pas buka puasa bersama di Roti Bakar Eddy, pra OAT keberapa-pun, bikin nametag dan scrapbook OAT seangkatan (kurang dikit) sampe malem di perpustakaan pusat UI sampe di marahin sama satpam, di marahin para prefek (gue kurang tau nih tulisannya, praefek atau prefek--kayak di Harry Potter, you know Percy Weasley as prefect) berjamaah, olimfis, kompres maba, team-building, sor-pol (sore politik), trias politica, gelas maba, makrab politik, penutupan OAT, baksos politik, politics awards main gelembung bareng, ngerjain Vita bareng-bareng pas dia ultah sampe nangis, bobok berjamaah di selasar pengpol, heboh di line sama whatsapp, everything. Selama 6 bulan bareng-bareng ini, banyak banget pengalaman sama pol 2013, mungkin nanti gue bakal cerita di post berikutnya. Di keluarga besar baru ini, gue nemuin orang-orang pintar, yang bikin gue ngerasa kalo gue itu masih bego dan awam banget pemikirannya, orang-orang yang ga ordinary banget, yang pemikirannya itu bener-bener bisa jadi bahan diskusi dan perdebatan. Gue sadar, gue udah tambah gede, dan emang udah harus keluar dari comfort zone, dan tergabung dalam keluarga besar inilah merupakan my first step untuk keluar dari zona pewe gue. I met wonderful people and it makes me realize that I'm not a child anymore. Kalo gue udah mahasiswa yang harus tau arti peduli dan punya sisi kemanusiaan ke sekitar, berpikir panjang dan dewasa, berpikir kritis juga solutif, dan banyak hal lainnya yang gue dapet dari mereka. Gue sayang Kelompok 1 OAT, sayang keluarga kecilku Ilmu Politik 2013, dan sayang banget sama keluarga besar ilmu politik FISIP UI.  In Politics, We Trust!

I found my second new family di FISIP, yaitu keluarga LO OIS 2013. Ini semua berawal dari...ketika gue ditarik sama Mujab dan Ahmad buat jadi LO di OIS. Pengen cerita disini sih. Tapi bakal panjang. Bakal ada postingan sendiri deh buat LO-LO jamblang koh tershayang :*

Oiya, di 2013 gue ikut kecemplung di kepanitiaan inagurasi psak fisip, jadi tim publikasi. Gitu doang sih-__- Terus pas ulang tahun ke-8 (belas), di suapin es krim sama Kak Dea, dan (beberapa) teman-teman politik sampe brain freeze dan hampir nangis. Emang udah tradisi, sih.

Besides all the fun and happy moments, ada beberapa hal di 2013 yang bikin bete. UN salah satunya. Oke, yang lain adalah, ketika lo berantem dengan beberapa geng cewek-cewek ber-fandom di twitter gara-gara masalah sepele dan childish abis dan mereka sampe ngutuk-ngutuk gue (dimana gue lagi sibuk UN dan ngurusin SNMPTN) just because I refer one of their idols is my boyfriend (becanda lah, masa beneran), dan mereka ngamuk sampe berbulan-bulan. Tapi alhamdulillah masalahnya udah selesai (but I can't see the problem clearly), and one of them satu universitas sama gue (dia di vokasi), dan waktu latian padus di balairung pas kamaba we talked a lot about fandoms and (almost) everything (boys, skandar keynes, narnia, university probs, you named it) and it turned out she's really kind.

Apalagi, ya? Dari 365 hari, gue baru inget itu buat malam ini. Mungkin di post-post berikutnya gue bakal nostalgia.

Jadi sekarang udah 2014. Udah hari keenam, dari 365 hari. Masih ada (kurang dari) 359 hari lagi. Nggak kayak tahun-tahun lalu, gue gabikin resolusi buat 2014. Gatau, bosen aja. Yaudah segini aja ya curhatnya. Masih mau nungguin IP perdana di SIAKNG yang katanya bakal rilis hari ini, nih.


post signature